Himpunan dan Bilangan
Dalam matematika, himpunan adalah segala koleksi benda-benda
tertentu yang dianggap sebagai satu kesatuan. Teori
himpunan, yang baru diciptakan pada akhir abad
ke-19, sekarang merupakan bagian yang
tersebar dalam pendidikan matematika yang mulai diperkenalkan bahkan sejak
tingkat sekolah
dasar. Teori ini merupakan bahasa untuk menjelaskan matematika modern.
Teori himpunan dapat dianggap sebagai dasar yang membangun hampir semua aspek
dari matematika dan merupakan sumber dari mana semua matematika diturunkan.
bilangan itu bisa dibilang suatu
konsep dari MTK yang digunakan untk pengukuran / pencacahan simbol atau pun
lambang yang digunakan untuk mewakili suatu bilangan itu namanya angka/lambang
bilangan, nah kalo dalam pelajaran MTK konsep bilangan selama bertahun tahun
lamanya telah di perluas untuk meliputi bilangan nol , bilangan
negatif,bilangan rasional , bilangan irasional , dan bilangan kompleks atau
juga ada operasi
DIAGRAM VENN
Diagram Venn atau
diagram set adalah diagram yang menunjukkan semua kemungkinan hubunganlogika dan hipotesis di
antara sekelompok (set/himpunan/grup) benda/objek. Sebagai bagian ilmu matematika
OPERASI ANTARA HIMPUNAN
1.
Pengertian Himpunan
Secara
sederhana, himpunan artinya kumpulanbenda (objek). Sedangkan dalam dunia
matematika himpunan didefiniskan sebagai suatu kumpulan benda (objek) tertentu
dengan batasan yang
jelas
misalnya:
1) A adalah nama bulan yang dimulai dengan huruf J, A = {Januari, Juni, Juli}.
2) B adalah himpunan bilangan asli kurang dari 7, maka B = {1, 2, 3, 4, 5, 6}
2. Menyajikan himpunan dalam bentuk pendaftaran (tabulasi) dan perincian
Himpunan biasanya dinotasikan dengan huruf besar A, B, C, X, A1, A2, dsb. Anggota suatu himpunan biasanya dinotasikan dengan huruf kecil a, b, c, x, x1, y, y1,
Himpunan dapat disajikan dengan cara:
1) A adalah nama bulan yang dimulai dengan huruf J, A = {Januari, Juni, Juli}.
2) B adalah himpunan bilangan asli kurang dari 7, maka B = {1, 2, 3, 4, 5, 6}
2. Menyajikan himpunan dalam bentuk pendaftaran (tabulasi) dan perincian
Himpunan biasanya dinotasikan dengan huruf besar A, B, C, X, A1, A2, dsb. Anggota suatu himpunan biasanya dinotasikan dengan huruf kecil a, b, c, x, x1, y, y1,
Himpunan dapat disajikan dengan cara:
1.
Mendaftar anggota-anggotanya di dalam
tanda kurung kurawal.
Contoh:
a. N adalah himpunan bilangan asli yang kurang dari lima disajikan dengan
N = {1, 2, 3, 4}.
b. P adalah himpunan konsonan yang membentuk kata “Jaringan” disajikan dengan
P = {j, r, g, n}.
2. Menyajikan sifat-sifat anggotanya
Contoh:
a. A = {bilangan asli}
b. C = {bilangan cacah}
c. D = {bilangan bulat negatif}
d. E = {bilangan cacah yang kurang dari lima}
3. Menggunakan notasi pembentuk himpunan. Dengan cara ini himpunan disajikan dalam bentuk
{x | x bersifat R}, dibaca himpunan x di mana x bersifat R.
Contoh:
a. Himpunan A di atas disajikan dengan
A = {x | x adalah bilangan asli}.
b. Himpunan E di atas disajikan dengan
E = {x | x adalah bilangan cacah dan x < 5}.
Banyak anggota dari himpunan A dinotasikan dengan n(A).
Contoh: n({1, 2, 3, 4}) = 4,
n{} = 0,
n({bilangan asli}) = tak terhingga
3. . Menyebutkan macam-macam himpunan berdasarkan jumlah anggotanya atau hubungan
1. Himpunan Bagian (Subset).
Himpunan A dikatakan himpunan bagian (subset) dari himpunan B ditulis A ⊂ B ”, jika setiap anggota A merupakan anggota dari B.
Dinyatakan dengan simbol : A ⊂ B
Contoh :
Misal A = { 1,2,3,4,5 } dan B = { 2,4}
2. Himpunan Kosong (Nullset)
Himpunan kosong adalah himpunan yang tidak mempunyai unsur anggota yang sama sama sekali.
Contoh :
A = {x Î R |x2 + 4 = 0 }
3. Himpunan Semesta
Contoh :
a. Apabila kita membicarakan himpunan A maka yang dapat menjadi himpunan semesta adalah:
U = himpunan bilangan cacah
4. Menggambarkan hubungan antara himpunan dengan Diagram Venn
Kalian telah mempelajari cara membaca diagram Venn. Sekarang, kita akan mempelajari cara menyajikan suatu himpunan ke dalam diagram Venn. Misalkan S = {1, 2, 3, ..., 10}, P = {1, 3, 5, 7, 9}, dan Q = {2, 3, 5, 7}. Himpunan P
Q
= {3, 5, 7}, sehingga dapat dikatakan bahwa himpunan P dan Q saling
berpotongan. Diagram Venn yang menyatakan hubungan himpunan S, P, dan Q,
seperti Gambar di bawah ini
5. Menjelaskan kembali operasi-operasi antar himpunan berikut contohnya
Dalam teori himpunan ada aturan atau hukum yang menghubungkan himpunan yang satu dengan yang lain. Ada tiga operasi himpunan, yaitu : operasi gabungan, operasi irisan, dan operasi selisih.
1. OPERASI GABUNGAN (UNION)
Operasi Gabungan (union) himpunan A dan himpunan B, ditulis sebagai A È B, adalah sebuah himpunan yang anggotanya merupakan anggota A atau anggota B atau anggota keduanya, didefinisikan sebagai berikut :
A È B = { x | x Î A V x Î B }
.
Contoh :
a. Jika A = { 2,4,6,8,10 } dan
B = { 1,3,5,7,9 } ,maka
A È B = { 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10 }
2. OPERASI IRISAN (INTERSECTION)
Irisan (interseksi) himpunan A dan himpunan B, ditulis sebagai A ÇB, adalah sebuah himpunan yang anggotanya merupakan anggota bersama dari himpunan A dan B, dapat didefinisikan sebagai berikut :
A ∩ B = {x| x ϵ A ʌ x ϵ B } (Tanda ʌ artinya dan)
3.OPERASI SELISIH
Selisih (difference) dari himpunan A dengan himpunan B, ditulis sebagai A - B, adalah sebuah himpunan yang anggotanya merupakan anggota himpunan A yang bukan merupakan anggota himpunan B. Jadi A –B Berbeda dengan B – A. Perhatikan Gb. 1.4, daerah yang diarsir merupakan selisih A dan B. Dapat didefinisikan sebagai berikut :
A – B = { x | x Î A ʌ x Ï B }
SUMBER:
https://id.wikipedia.org/wiki/Himpunan_(matematika)
Contoh:
a. N adalah himpunan bilangan asli yang kurang dari lima disajikan dengan
N = {1, 2, 3, 4}.
b. P adalah himpunan konsonan yang membentuk kata “Jaringan” disajikan dengan
P = {j, r, g, n}.
2. Menyajikan sifat-sifat anggotanya
Contoh:
a. A = {bilangan asli}
b. C = {bilangan cacah}
c. D = {bilangan bulat negatif}
d. E = {bilangan cacah yang kurang dari lima}
3. Menggunakan notasi pembentuk himpunan. Dengan cara ini himpunan disajikan dalam bentuk
{x | x bersifat R}, dibaca himpunan x di mana x bersifat R.
Contoh:
a. Himpunan A di atas disajikan dengan
A = {x | x adalah bilangan asli}.
b. Himpunan E di atas disajikan dengan
E = {x | x adalah bilangan cacah dan x < 5}.
Banyak anggota dari himpunan A dinotasikan dengan n(A).
Contoh: n({1, 2, 3, 4}) = 4,
n{} = 0,
n({bilangan asli}) = tak terhingga
3. . Menyebutkan macam-macam himpunan berdasarkan jumlah anggotanya atau hubungan
1. Himpunan Bagian (Subset).
Himpunan A dikatakan himpunan bagian (subset) dari himpunan B ditulis A ⊂ B ”, jika setiap anggota A merupakan anggota dari B.
Dinyatakan dengan simbol : A ⊂ B
Contoh :
Misal A = { 1,2,3,4,5 } dan B = { 2,4}
2. Himpunan Kosong (Nullset)
Himpunan kosong adalah himpunan yang tidak mempunyai unsur anggota yang sama sama sekali.
Contoh :
A = {x Î R |x2 + 4 = 0 }
3. Himpunan Semesta
Contoh :
a. Apabila kita membicarakan himpunan A maka yang dapat menjadi himpunan semesta adalah:
U = himpunan bilangan cacah
4. Menggambarkan hubungan antara himpunan dengan Diagram Venn
Kalian telah mempelajari cara membaca diagram Venn. Sekarang, kita akan mempelajari cara menyajikan suatu himpunan ke dalam diagram Venn. Misalkan S = {1, 2, 3, ..., 10}, P = {1, 3, 5, 7, 9}, dan Q = {2, 3, 5, 7}. Himpunan P
5. Menjelaskan kembali operasi-operasi antar himpunan berikut contohnya
Dalam teori himpunan ada aturan atau hukum yang menghubungkan himpunan yang satu dengan yang lain. Ada tiga operasi himpunan, yaitu : operasi gabungan, operasi irisan, dan operasi selisih.
1. OPERASI GABUNGAN (UNION)
Operasi Gabungan (union) himpunan A dan himpunan B, ditulis sebagai A È B, adalah sebuah himpunan yang anggotanya merupakan anggota A atau anggota B atau anggota keduanya, didefinisikan sebagai berikut :
A È B = { x | x Î A V x Î B }
.
Contoh :
a. Jika A = { 2,4,6,8,10 } dan
B = { 1,3,5,7,9 } ,maka
A È B = { 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10 }
2. OPERASI IRISAN (INTERSECTION)
Irisan (interseksi) himpunan A dan himpunan B, ditulis sebagai A ÇB, adalah sebuah himpunan yang anggotanya merupakan anggota bersama dari himpunan A dan B, dapat didefinisikan sebagai berikut :
A ∩ B = {x| x ϵ A ʌ x ϵ B } (Tanda ʌ artinya dan)
3.OPERASI SELISIH
Selisih (difference) dari himpunan A dengan himpunan B, ditulis sebagai A - B, adalah sebuah himpunan yang anggotanya merupakan anggota himpunan A yang bukan merupakan anggota himpunan B. Jadi A –B Berbeda dengan B – A. Perhatikan Gb. 1.4, daerah yang diarsir merupakan selisih A dan B. Dapat didefinisikan sebagai berikut :
A – B = { x | x Î A ʌ x Ï B }
SUMBER:
https://id.wikipedia.org/wiki/Himpunan_(matematika)
https://id.wikipedia.org/wiki/Bilangan
http://febrikoiko22.blogspot.co.id/2014/07/bab-10-himpunan-dan-bilangan.html
http://febrikoiko22.blogspot.co.id/2014/07/bab-10-himpunan-dan-bilangan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar