Senin, 23 November 2015

Manusia dan Tanggung Jawab

v  Pengertian Tanggung Jawab
Tanggung Jawab Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia Adalah Keadaan Wajib Menanggung Segala Sesuatunya. Sehingga Bertanggung Jawab Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia Adalah Berkewajiban Menanggung, Memikul Jawab, Menanggung Segala Sesuatunya, Atau Memberikan Jawab Dan Menanggung Akibatnya.
Tanggung Jawab Adalah Kesadaran Manusia Akan Tingnkah Laku Atau Perbuatannya Yang Disengaja Maupun Yang Tidak Di Sengaja. Tanggung Jawab Juga Berarti Berbuat Sebagai Perwujudan Kesadaran Akan Kewajibannya. 

v  Makna Tanggung Jawab
Tanggung Jawab Ialah Kesadaran Manusia Akan Tingkah Lakunya Baik Disengaja Maupun Tidak, Tanggung Jawab Juga Berarti  Berbuat Sebagai Perwujudan Kesadaran Akan Kewajibannya.
Manusia Pada Dasarnya Ialah Makhluk Bermoral, Tetapi Ia Juga Makhluk Pribadi.Sebagai Makhluk Pribadi Ia Mempunyai Pendapat Dan Perasaan Sendiri, Dengan Itulah Manusia Dapat Berbuat Dan Bertindak. Walaupun Demikian Manusia Tetap Harus Mempunyai Tanggung Jawab

v  Jenis-Jenis Tanggung Jawab

Jenis-Jenis Tanggung Jawab, Yaitu :
1.       Tanggung Jawab Terhadap Diri Sendiri
Tanggung Jawab Terhadap Diri Sendiri Menuntut Kesadaran Setiap Orang Untuk Memenuhi Kewajibannya Sendiri Dalam Mengembangkan Kepribadian Sebagai Manusia Pribadi.
Contoh :
Agus Sedang Mengendarai Sepedah Motor Dengan Kecepatan Kencang. Kemudian Ada Seekor Kucing Lewat. Agus Mencoba Menghindari Kucing Itu, Namun Dia Tidak Bisa Mengendalikan Sepedah Motornya. Dan Kemudian Ia Jatuh. Kaki Dan Tangannya Luka. Ia Harus Beristirahat Dirumah Beberapa Hari. Konsekwensi Tinggal Dirumah Beberapa Hari Merupakan Tanggung Jawab Sendiri Akan Kelengahannya.

2.       Tanggung Jawab Terhadap Keluarga
Tiap Anggota Keluarga Wajib Bertanggung Jawab Terhadap Keluarganya. Tanggung Jawab Ini Menyangkut Nama Baik Keluarga. Tetapi Tanggung Jawab Juga Merupakan Kesejahteraan, Keselamatan, Pendidikan, Dan Kehidupan.
Contoh :
Seorang Ibu Telah Dikaruniai Tiga Anak, Kemudian Oleh Sesuatu Sebab Suaminya Meninggal Dunia, Karena Ia Tidak Mempunya Pekerjaan Pada Waktu Suaminya  Masih Hidup Maka Demi Rasa Tanggung Jawabnya Terhadap Keluarga Ia Melacurkan Diri.
Ditinjau Dari Segi Moral Hal Ini Tidak Bisa Diterima Karena Melacurkan Diri Termasuk Tindakan Di Kutuk, Tetapi Dari Segi Tanggung Jawab Ia Termasuk Orang Yang Dipuji, Karena Demi Rasa Tanggung Jawabnya Terhadap Keluarga Ia Rela Berkorban Menjadi Manusia Yang Hina Dan Dikutuk.

3.       Tanggung Jawab Terhadap Masyarakat
Pada Hakekatnya Manusia Tidak Bisa Hidup Tanpa Bantuan Manusia Lain. Manusia Sebagai Anggota Masyarakat Tentunya Mempunyai Tanggung Jawab Seperti Anggota Masyarakat Lain Agar Dapat Melangsungkan Hidupnya Dalam Masyarakat Tersebut.
Contoh :
Seorang Ketua RT Harus Bekerja Keluar Kota Karena Ada Pekerjaan Dari Kantornya. Namun Pada Saat Bersamaan Ada Jadwal Rapat Untuk Membahas Tentang Kesejahteraan Rakyat Miskin. Demi Tanggung Jawabnya Kepada Masyarakat, Ia Lebih Memilih Rapat Dahulu Dibandingkan Pekerjaannya.

4.       Tanggung Jawab Kepada Bangsa / Negara
Dalam Berpikir, Berbuat, Bertindak, Bertingkah Laku Manusia Terikat Oleh Norma-Norma Atau Ukuran-Ukuran Yang Dibuat Oleh Negara. Manusia Tidak Dapat Berbuat Semaunya Sendiri. Bila Perbuatan Manusia Itu Salah, Maka Ia Harus Bertanggung Jawab Kepada Negara.
Contoh :
Seorang Guru Mencuri Peralatan Sekolah Untuk Dijual Kembali Demi Membutuhi Kebutuhan Keluarganya. Perbuatan Guru Ini Harus Pula Dipertanggung Jawabkan Kepada Pemerintah.

5.       Tanggung Jawab Terhadap Tuhan
Tuhan Menciptakan Manusia Di Bumi Ini Bukanlah Tanpa Tanggung Jawab, Melainkan Untuk Mengisi Kehidupannya Manusia Mempunyai Tanggung Jawab Langsung Terhadap Tuhan. Sehingga Tindakan Manusia Tidak Bisa Lepas Dari Hukuman-Hukuman Tuhan Yang Dituangkan Dalam Berbagai Kitab Suci Melalui Berbagai Macam Agama.
Contoh :
Seorang Biarawati Dengan Ikhlas Tidak Menikah Demi Tanggung Jawabnya Kepada Tuhan Sesuai Dengan Hukum-Hukum Yang Ada Pada Agamanya., Hal Ini Dikarenakan Agar Ia Dapat Sepenuhnya Mengabdikan Diri Kepada Tuhan Demi Rasa Tanggung Jawabnya.

v  Pengertian Pengabdian
Pengabdian Adalah Perbuatan Baik Yang Berupa Pikiran, Pendapat Ataupun Tenaga Sebagai Perwujudan Kesetiaan, Cinta, Kasih Sayang, Hormat, Atau Satu Ikatan Dan Semua Itu Dilakukan Dengan Ikhlas.

v  Macam-Macam Pengabdian
Macam-Macam Pengabdian, Yaitu :
*      Pengabdian Kepada Agama Atau Kepada Tuhan
*      Pengabdian Kepada Masyarakat
*      Pengabdian Kepada Raja
*      Pengabdian Kepada Negara Dan Bangsa
*      Pengabdian Kepada Harta
*      Pengabdian Kepada Keluarga

v  Contoh Pengabdian Dalam Kehidupan Sehari-Hari

Pengabdian Seorang Guru Demi Mencerdaskan Anak-Anak Indonesia. Mereka Rela Membagi Ilmu Yang Dimilikinya Kepada Anak-Anak Indonesia.

v  Pengertian Pengorbanan
Pengorbanan Berasal Dari Kata Korban Atau Kurban Yang Berarti Persembahan, Sehingga Pengorbanan Berarti Pemberian Untuk Menyatakan Kebaktian. Dengan Demikian Pengorbanan Yang Bersifat Kebaktian Itu Mengandung Unsur Keikhlasan Yang Tidak Mengandung Pamrih. Suatu Pemberian Yang Didasarkan Atas Kesadaran Moral Yang Tulus Ikhlas Semata-Mata.

v  Macam-Macam Pengorbanan

Bila Dilihat Banyak Sekali Jenis Pengorbanan, Seperti :
1.  Pengorbanan Harta Benda
2.  Pengorbanan Pikiran
3.  Pengorbanan Perasaan
4.  Pengorbanan Tenaga
5.  Pengorbanan Ayah Tehadap Anaknya
6.  Pengorbanan Ibu Kepada Anaknya
7.  Pengorbanan Seorang Pejuang Terhadap Negaranya
8.  Pengorbanan Seorang Umat Kepada Agamanya
9.  Pengorbanan Seorang Laki-Laki Terhadap Kekasihmya

v  Akibat Dari Pengorbanan
Akibat Yang Di Timbulkan Dari Sebuah Pengorbanan Adalah Sautu Hasil Yang Di Harapkan Seseorang Setelah Melakukan Hal Yang Mulia. Hasil Ini Biasanya Bersifat Positif Dan Membuat Orang Merasa Hutang Budi Kepada Orang Yang Berkorban. Hutang Budi Ini Biasanya Sulit Untuk Di Lupakan Seseorang Dan Akan Selalu Teringat Pengorbanan Oarang Yang Berkorban.

v  Contoh Dari Pengorbanan
Kesediaan Seorang Guru Sekolah Dasar Ditempatkan Di Pelosok Terpencil Daerah Transmigrasi Adalah Pengabdian Yang Menuntut Pengorbanan. 

Minggu, 22 November 2015

Manusia dan Pandangan Hidup


v  Pengertian Pandangan Hidup
Pandangan Hidup Artinya Pendapat Atau Pertimbangan Yang Dijadikan Pegangan, Pedoman, Arahan, Petunjuk Hidup Di Dunia. Pandangan Hidup Itu Bukanlah Timbul Seketika Atau Dalam Waktu Yang Singkat Saja, Melainkan Melalui Proses Waktu Yang Lama Dan Terus Menerus, Sehingga Hasil Pemikiran Itu Dapat Diuji Kenyataannya.

v  Macam-Macam Sumber Pandangan Hidup, Yaitu :
·        Pandangan Hidup Yang Berasal Dari Agama Yaitu Pandangan Hidup Yang Mutlak Kebenarannya.
·        Pendangan Hidup Yang Berupa Ideology Yang Disesuaikan Dengan Kebudayaan Dan Norma Yang Terdapat Pada Negara Tersebut.
·        Pandangan Hasil Renungan Yaitu Pandangan Hidup Yang Relatif Kebenarannya.

v  Pandangan Hidup Muslim

Pandangan Hidup Muslim(Orang Islam) Bersumber Dari Al-Quran Dan Sunnah (Sikap, Perkataan, Dan Perbuatan Nabi Muhammad SAW). Dengan Demikian Maka Pandangan Hidup Muslim Yang Setia Kepada Islam tentang Berbagaimasalah Asasi Hidup Manusia, Merupakan Jawaban Muslim Yang Islam Oriented Mengenai Berbagai Persoalan Pokok Hidup Manusia Yang Tersimpul Dalam Al-Quran Dan Hadits.

v  Pengertian Ideologi
Ideologi berasal dari kata idea yaitu bahasa inggris yang berarti gagasan, dan oida berasal dari yunani yang berarti mengetahui, melihat dengan budi. serta kata logi yg berasal dari yunani Logos yang berarti pengetahuan. Jadi Ideologi merupakan Pengetahuan tentang gagasan gagasan atau ide-ide ,sciense of ideas atau juga ajaran tentang pengertian pengertian dasar.

v  Hak Ideologi
1.      Ideology Terbuka
Ideologi terbuka  bersifat inklusif, tidak totaliter dan tidak dapat dipakai melegitimasi kekuasaan sekelompok orang.
2.      Ideology Tertutup
deologi tertutup adalah ajaran atau pandangan dunia atau filsafat yang menentukan tujuan-tujuan dan norma-norma politik dan sosial, yang dinyatakan sebagai kebenaran yang tidak boleh dipersoalkan lagi, melainkan harus dipatuhi.

v  Pengertian Cita-Cita
Menurut Kamus Umu Bahasa Indonesia, Yang Disebut Cita-Cita Adalah Keinginan, Harapan, Tujuan Yang Selalu Ada Dalam Pikiran. Baik Keinginan, Harapan, Maupun Tujuan Merupakan Apa Yang Mau Diperoleh Seseorang Pada Masa Mendatang. Dengan Demikian Cita-Cita Merupakan Pandangan Masa Depan, Merupakan Pandangan Hidup Yang Akan Datang. Pada Umumnya Cita-Cita Merupakan Semacam Garis Linier Yang Makin Lama Makin Tinggi, Dengan Perkataan Lain : Cita-Cita Merupakan Keinginan, Harapan, Dan Tujuan Manusia Yang Makin Tinggi Tingkatannya.

v  Contoh Cita-Cita
Seorang Anak Berusia 6 Tahun Ketika Ditanyakan Oleh Gurunya Apa Cita-Cita Dia, Kemudian Dia Menjawab Dia Bercita-Cita Menjadi Seorang TNI Karena Ayahnya Juga Bekerja Sebagai TNI.

v  Pengertian Kebajikan
Kebajikan Atau Kebaikan Atau Perbuatan Yang Mendatangkan Kebaikan Pada Hakekatnya Sama Dengan Perbuatan Moral, Perbuatan Yang Sesuai Dengan Norma-Norma Agama Dan Etika.
           
v  Makna Kebajikan
Manusia berbuat baik, karena menurut kodratnya manusia itu baik, mahluk bermoral. Atas dorongan suara hatinya manusia cenderung berbuat baik. Manusia adalah seorang pribadi yang utuh yang terdiri atas jiwa dan badan.Manusia merupakan mahluk sosial: manusia hidup bermasyarakat, manusia saling membutuhkan, saling menolong, saling menghargai sesama anggota masyarakat. Sebaliknya pula saling mencurigai, saling membenci, saling merugikan, dan sebagainya.

v  Faktor-Faktor Yang Menentukan Tingkah Laku Seseorang, Yakni :
1.      Pembawaan (Heriditas)
Pembawaan Merupakan Hal Yang Diturunkan Atau Dipusakai Oleh Orang Tua
2.      Lingkungan
Lingkungan Membentuk Jisa Weweorang Meliputi Lingkungan Keluarga, Sekolah, Dan Masyarakat.
3.      Pengalaman
Baik Pengalaman Pahit Yang Sifatnya Negative, Maupun Pengalaman Manis Yang Sifatnya Positif, Memberikan Pada Manusia Bekal Yang Selalu Dipergunakan Sebagai Pertimbangan Sebelum Seseorang Mengambil Tindakan.

v  Pengertian Usaha/ Perjuangan
Usaha/Perjuangan Adalah Kerja Keras Untuk Mewujudkan Cita-Cita. Setiap Manusia Kerja Keras Untuk Kelanjutan Hidupnya. Sebagian Hidup ,Manusia Adalah Usaha/Perjuangan. Perjuangan Untuk Hidup, Dan Ini Sudah Kodrat Manusia. Tanpa Usaha/Perjuangan, Manusia Tidak Dapat Hidup Sempurna. Apabila Manusia Bercita-Cita Menjadi Kaya, Ia Harus Bekerja Keras. Apabila Seseorang Bercita-Cita Menjadi Ilmuwan, Ia Harus Belajar Dan Tekun Serta Memenuhi Semua Ketentuan Akademik.

v  Menurut Prof.Dr.Harun Nasution, Ada Tiga Aliran Filsafat, Yaitu :
1.      Aliran Naturalisme
Aliran Naturalism Berintikan Spekulasi, Mungkin Ada Tuhan Mungkin Juga Tidak Ada Tuhan.
2.      Aliran Intelektualisme
Dasar Aliran Ini Adalah Logika/Akal. Manusia Mengutamakan Akal. Dengan Akal Manusia Berpikir. Akal Berasal Dari Bahasa Arab, Artinya Kalbu, Yang Berpusat Di Hati, Sehingga Timbul Istilah “Hati Nurani”, Artinya Daya Rasa. Apabila Aliran Ini Dihubungkan Dengan Pandangan Hidup, Maka Keyakinan Manusia Itu Bermula Dari Akal. Jadi Pandangan Hidup Ini Dilandasi Oleh Keyakinan Kebenaran Yang Diterima Akal.
3.      Aliran Gabungan
Dasar Aliran Ini Ialah Kekuatan Gaib Dan Juga Akal. Kekuatan Gaib Artinya Kekuatan Yang Berasal Dari Tuhan, Percaya Adanya Tuhan Sebagai Dasar Keyakinan. Sedangkan Akal Adalah Dasar Kebudayaan, Yang Menentukan Benar Tidaknya Sesuatu. Apabila Aliran Ini Dihubungkan Dengan Pandangan Hidup, Maka Akan Timbul Dua Kemungkinan Pandangan Hidup. Apabila Keyakinan Lebih Berat Didasarkan Pada Logika Berpikir, Sedangkan Hati Nurani Dinomor Duakan, Kekuatan Gaib Dari Tuhan Diakui Adanya Tetapi Tidak Menentukan, Dan Logika Berpikir Tidak Ditekankan Pada Logika Individu, Melainkan Logika Berpikir Kolektif (Masyarakat), Pandangan Hidup Ini Disebut Sosialisme.

v  Langkah-Langkah Pandangan Hidup Yang Baik
1.      Mengenal
Mengenal Merupakan Suatu Kodrat Bagi Manusia Yaitu Merupakan Tahap Pertama Dari Setiap Aktivitas Hidupnya Yang Dalam Hal Ini Mengenal Apa Itu Pandangan Hidup.
2.      Mengerti
Mengerti Disini Dimaksudkan Mengerti Terhadap Pandangan Hidup Itu Sendiri. Dengan Mengerti, Ada Kecenderungan Mengikuti Apa Yang Terjadi Dalam Pandangan Hidup Itu.
3.      Menghayati
Dengan Menghayati Pandangan Hidup Kita Memperoleh Gambaran Yang Tepat Dan Benar Mengenai Kebenaran Pandangan Hidup Itu Sendiri. Menghayati Disini Dapat Diibaratkan Menghayati Nilai-Nilai Yang Terkandung Didalamnya, Yaitu Dengan Memperluas Dan Memperdalam Pengetahuan Mengenai Pandangan Hidup Itu Sendiri.
4.     Meyakini
Meyakini Berarti Secara Langsung Ada Penerimaan Yang Ikhlas Terhadap Pandangan Hidup Itu. Adanya Sikap Menerima Secara Ikhlas Ini Makan Ada Kecenderungan Untuk Selalu Berpedoman Kepadanya Dalam Tingka Laku Dan Tanduklnya Selalu Dipengaruhi Oleh Pandangan Hidup Yang Diyakininya.
5.      Mengabdi
Pengabdian Ini Hendaknya Dijadikan Pakaian, Baik Dalam Waktu Tentram Lebih-Lebih Bila Menghadapi Hambatan, Tantangan Dan Sebagainya.
6.     Mengamankan 

Manusia dan Keadilan

v  Pengertian keadilan
-          Keadilan menurut Aristoteles adalah kelayakan dalam tindakan manusia.
-  Keadilan menurut Plato adalah orang yang mengendalikan diri, dan perasaannya dikendalikan oleh akal.
-  Lain lagi pendapat Socrates yang memproyeksikan kkeadilan pada pemerintahan. Menurutnya, keadilan tercipta bilamana warga Negara sudah merasakan bahwa pemerintah sudah melaksanankan tugasnya dengan baik.
-         Kong Hu Cu berpendapat lain : “ keadilan terjadi apabila anak sebagai anak, bila ayah sebagai ayah, bila raja sebagai raja, masing-masing telah melaksanakan kewajibannya “.

Secara umum keadilan adalah pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dan menjalankan kewajiban. Atau dengan kata lain, keadilan adalah keadaan bila setiap orang memperoleh apa yang menjadi haknya dan setiap orang memperoleh bagian sama dari kekayaan bersama.

      Sebagai contoh, seorang buruh tani yang hanya menuntut hak kenaikan upah tanpa meningkatkan hasil kerjanya tentu cenderung disebut memeras. Namun seblaiknya, seorang pemilik sawah yang terus menerus menggunakan tenaga orang lain, tanpa memperhatikan kenaikan upah dan kesejahteraannya, amka perbuatan itu menjurus pada sifat memperbudak orang. Maka dari itu, untuk memperoleh keadilan, misalnya kita menuntut kenaikan upah, maka kita harus meningkatkan prestasi kerja kita. Apabila kita menjadi majikan, kita harus memikirkan keseimbangan kerja mereka dengan upah yang diterima.

v  Berbicara tentang keadilan, maka kita akan ingat pada sila kelIma pancasila, yang berbunyi : “ keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia “. Para pemimpin membuat perumusan pancasila dengan berbagai uraian. , seperti dari  Bung Hatta dalam uraiannya mengenai sila “ keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia “, menulisebagai berikut “ keadilan sosial adalah langkah yang menentukan untuk melaksanakan Indonesia yang adil dan makmur “. Selanjutnya diuraikan bahwa para pemimpin indonesia yang menyusun UUD percaya bahwa cita-cita keadilan sosial dalam bidang ekonomi ialah dapat mencapai kemakmuran yang merata.

v  Lima wujud keadilan sosial yang diperinci dalam perbuatan dan sikap yang perlu dipupuk, yakni :
1.    Perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan   sikap yang kegotongroyongan.
2.     Sikap adil terhadap sesama, menjaga keseimbangan antara hak dan                 kewajiban serta menghormati hak-hak orang lain.
3.     Sikap suka memberi pertolongan kepada orang yang memerlukan.
4.    Sikap suka bekerja keras.
5.  Sikap menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan bersama.

v  Jalur pemerataan yang merupakan asas keadilan sosial, yakni :
1.    Pemerataan pemenuhan kebutuhan pokok rakyat banyak, khususnya       pangan, sandang dan perumahan
2.      Pemerataan memperoleh pendidikan dan pelayanan kesehatan.
3.      Pemerataan pembagian pendapatan.
4.      Pemerataan kesempatan kerja.
5.      Pemerataan kesempatan berusaha.
6.      Pemerataan kesempatan berpartisipasi dalam pembangunan khususnya         bagi generasi muda dan kaum wanita.
7.       Pemerataan penyebaran pembangunan diseluruh wilayah tanah air.
8.      Pemerataan kesempatan memperoleh keadilan.

v  Macam-macam Keadilan
1.        Keadilan Legal atau Keadilan Moral
Plato berpendapat bahwa keadilan dan hukum merupakan substansi rohani umum dari masyarakat yang membuat dan menjaga kesatuannya. Dalam suatu masyarakat yang adil setiap orang menjalankan pekerjaan yang menurut sifat dasarnya paling cocok baginya (Tha man behind the gun). endapat Plato itu disebut keadilan moral, sedangkan sunoto menyebutkan keadilan legal.

2.      Keadilan Distributif
Aristoteles berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana bilamana hal-hal yang sama diperlukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama.

3.      Keadilan Komutatif
Keadilan ini bertujuan untuk memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum. Bagi Aristoteles pengertian keadilan itu merupakan asas dan ketertiban dalam masyarakat.

v  Pengertian kejujuran
Kejujuran atau jujr artinya apa yang dikatakan seseorang sesuai dnegan hati nuraninya apa yang dikatakan sesuai dengang kenyataan yang ada. Sedangkan kenyataan yang ada itu adalah kenyataan yang benar-benar ada. Jujur juga berarti seseorang bersih hatinya dari perbuatan-perbuatan yang dilarang agama dan hukum.

v  Hakikat kejujuran
Pada hakekatnya jujur atau kejujuran dilandasi oleh kesadaran moral yang tinggi. Kesadaran pengakuan akan adanya sama hak dan kewajiban, serta rasa takut terhadap kesalahan atau dosa. Adapun kesadaran moral adalah kesadaran tentang diri kita sendiri karena kita melihat diri kita sendiri berhadapan denga hal baik buruk. Kejujuran bersangkutan erat dengan masalah nurani.


v  Pengertian Kecurangan
Kecurangan atau curang identik dengan ketidakjujuran atau tidak jujur, dan sama pula dengan licik, meskipun tidak serupa benar. Curang atau kecurangan artinya apa yang diinginkan tidak sesuai dengan hati nuraninya, atau orang itu memang dari hatinya sudah berniat curang dengan maksud memperoleh keuntungan tanpa bertenaga dan usaha. Kecurangan menyebabkan manusia menjadi serakah, tamak, ingin menimbun kekayaan yang berlebihan dengan tujuan agar dianggap sebagai orang yang paling hebat, paling kaya dan senang bila masyarakat disekelilingnya hidup menderita.

v  Sebab-sebab orang melakukan kecurangan. Ditinjau dari hubungan manusia dengan alam sekitarnya, ada empat aspek, yaitu :
1.        Aspek ekonomi
2.      Aspek kebudayaan
3.      Aspek peradaban
4.      Aspek teknik

v  macam-macam perhitungan dan pembalasan
perhitungan dan pembalasan bisa digabung menjadi satu yang artinya dimana pada dasarnya suatu hak yang ada di dalam diri manusia mengenai suatu masalah yang terlibat dengan pihak yang bersangkutan, bahwa hal itu bisa dibilang dengan kata kasarnya yaitu dendam. Memang perhitungan dan pembalasan itu sangat merugikan bagi pihak yang bersangkutan, bahkan bisa menjadi malapetaka
biasanya hal tersebut bisa di redam atau di damaikan dengan secara sebuah persyaratan bagi yang bersangkutan. Jadi sebaliknya, hindari sifat pembalasan, karena sifat itu sangat tidak menguntungkan dan mungkin bisa menjadi dosa yang sepele, dan sebaliknya seharusnya kita harus menciptakan perdamaian. Karena suatu perdamaian bisa menjaga suatu Negara yang rukun dan berkembang.
v  Pengertian Nama baik
Nama baik merupakan tujuan orang hidup. Nama baik adalah nama yang tidak tercela. Setiap orang menjaga dengan hati-hati agar namanya tetap baik. Lebih-lebih jika ia menjadi teladan bagi orang/tetangga diekitarnya adalah suatu kebanggan batin yang tak ternilai harganya.

v  Hakekat pemulihan nama baik
Pada hakekatnya, pemulihan nama baik adalah kesadaran manusia akan segala kesalahannya; bahwa apa yang diperbuatnya tidak sesuai dengan ukuran moral atau tidak sesuai dengan akhlak.

v  Pengertian pembalasan
Pembalasan adalah suatu reaksi atas perbuatan orang lain. Reaksi itu berupa perbuatan yang serupa, perbuatan yang seimbang, tingkah laku yang serupa, tingkah laku yang seimbang.

v  Penyebab pembalasan
Pembalasan disebabkan oleh adanya pergaulan. Pergaulan yang bersahabat mendapat balasan yang bersahabat. Sebaliknya, pergaulan yang penuh kecurigaan menimbulkan balasan yang tidak bersahat pula.

Contoh pembalasan :
Misalnya Ibu Sri memberikan kue donat kepada Ibu Maya. Di lain kesempatan Ibu Maya sedang membuat sayur asem dan diberilah kepada Ibu Sri. Perbuatan itu merupakan perbuatan serupa, dan ini merupakan pembalasan.