Rabu, 21 Oktober 2015

IBD BAB 2 Manusia dan Kebudayaan

MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

Manusia dengan kebudayaan erat kaiannya satu sama lain.hidup manusia akan merasa lebih lengkap dengan adanya keindahan, dimana salah satu untuk mendapatkan keindahan itu adalah dengan melalui kebudayaan. dengan kebudayaan kita dapat belajar tentang tradisi-tradisi apa yang ada disekitar lingkungan kita tinggal dalam uraian ini akan dijelaskan mengenai unsur-unsur pembangunan manusia, pengertian kebudayaan, unsur kebudayaan, wujud kebudayaan dll.

Unsur-unsur yang membangun manusia
Ada 2 pandangan yang dijadikan acuan untuk menjelaskan unsur-unsur yang membangun manusia.
1.       Manusia terdiri dari 4 unsur yang saling terkait, yaitu :
a.       Jasad : Badan kasar manusia yang Nampak luarnya, dapat diraba dan menempati ruang dan waktu.
b.      Hayat : Mengandung unsur hidup, yang ditandai dengan gerak
c.       Ruh : Bimbingan dan pimpinan Tuhan.
d.      Nafs: Kesadaran tentang diri sendiri
2.       Manusia sebagai kepribadian mengandung 3 unsur, yaitu :
a.       Id 
b.      Ego 
c.       superego

Hakikat manusia
1. Makhluk Ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh

               Tubuh adalah materi yang dapat dilihat, diraba, dirasa, wujudnya konkrit tetapi tidak abadi. Jika manusia meninggal maka jasadnya akan dikubur dan akan hancur menjadi tanah. Sedangkan jiwa adalah sebaai penggerak dan sumber kehidupan manusia, dan jiwa tidak dapat diraba, tidak dapat dilihat. Jika manusia meninggal, maka jiwanya akan kembali ke maha pencipta Allah SWT tetapi jiwanya tidak hancur.

2. Makhluk ciptaan manusia yang paling sempurna, dibandingkan dengan makhluk lainnya

                Manusia diciptakan oleh Allah SWT dilengkapi dengan akal, pikiran, perasaan dan dan kehendak yang terdapat dalam jiwa manusia. Dengan akal manusia dapat menciptakan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan adanya baik dan buruk, manusia dapat mempertimbangkanhal yang bersifat baik, indah, pantas, ataupun sebaliknya. Selanjutnya dengan adanya perasaan manusia dapat menciptakan sesuatu keindahan. Perasaan terbagi menjadi dua macam, yaitu perasaan inderawi dan perasaan rohani.

  •      Perasaan inderawi : perasaan jasmani melalui pancaindra
  •     Perasaan rohani : perasaan luhur yang hanya ada di manusia, meliputi :
·         Perasaan intelektual : perasaan yang berkenaan dengan pengetahuan
·         Perasaan estetis : perasaan yang berkaitan dengan suatu keindahan
·         Perasaan etis : perasaan yang berkaitan dengan suatu kebaikan
·         Perasaan diri : perasaan yang berkaitan dengan harga diri atau kepercayaan diri sendiri
·         Perasaan sosial : perasaan yang berkaitan dengan lingkungan bermasyarakat
·         Perasaan religious : perasaan terhadap tanggung jawab dalam beragama dan perasaan terhadap Tuhan

3. Makhluk Biokultural, makhluk hayati yang budayawi

                Manusia sebagai makhluk hayati dapat dipelajari dari segi-segi anatomi, psikobiologi, fisiologi atau faal, bokimia, genetika dan sebagainya. Dan manusia sebagai makhluk budayawi dapat dipelajari dari segi-segi : kemasyarakatan, kekerabatan, ekonomi, psikologi sosial, kesenian dan sebagainya.
Makhluk ciptaan tuhan yang terkait dengan lingkungan (ekologi ), mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya.
                Menurut Soren Kienkegaard seorang filsuf Denmark pencetus teori “ eksistensialisme “ memandang manusia dalam konteks kehidupan konkrit adalah makhluk alamiah yang terikat dengan lingkungannya (ekologi), memiliki sifat-sifat alamiah, tunduk pada hokum alamiah pula.
Hidup manusia mempunya tiga taraf, yaitu
1.       Estetis : dengan kehidupan estetis manusia dapat menangkap bahwa dunia disekitar mengandung keindahan yang terpancarkan
2.       Etis : dengan kehiduoan etis manusia dapat mempertanggung jawabkan kebebasan keindahan yang ada di sekitar
3.       religius : manusia harus yakin dan percaya bahwa keindahan itu diciptakan oleh Tuhan

Yang membedakan manusia dengan makhluk lain
                Manusia diciptakan oleh Tuhan untuk dijadikan seorang pemimpin (khalifah). Kenapa manusia yang dijadikan pemimpin? Kenapa bukan hewan atau binatang ?. karena manusia lah satu-satunya makhluk ciptaan Tuhan yang diberikan akal pikiran dan perasaan dibandingkan dengan makhluk lainnya. Dengan akal manusia dapat mempimpin, berpikir untuk menciptakan suatu ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mempermudah kehidupan manusia itu sendiri. Dan dengan akal serta perasaan juga manusia dapat memilih hal yang baik maupun yang buruk terhadap dirinya sendiri maupun terhadap orang lain.

Kepribadian bangsa timur
                Francis L.K Hsu, sarjana Amerika keturunan Cina yang mengkombinasikan dalam dirinya keahlian didalam ilmu antropologi, ilmu filsafat, ilmu psikologi, dan kesusastraan cina klasik. Dalam bukunya yang berjudul psichologycal Homeostatis cina klasik.
                Ilmu psikologi memang berasal dan timbul dari masyarakat barat, diamana konsep individu itu mengambil tempat yang amat penting., biasanya menganalisa jiwa manusia dengan terlampau banyak menekan kepada pembatasan konsep individu sebagai kesatuan analisis sendiri.
                Untuk menghindari pendekatan terhadap jiwa manusia itu, hanya sebagai subyek yang terkandung dlam batas individu yang terisolasi, maka Hsu telah mengembangkan suatu konsepsi, bahwa dalam jiwa manusia sebagai makhluk sosial budaya itu mengandung delapan daerah yang seolah-olah seperti lingkaran-lingkaran konsentris sekitar dan pribadi. Nomor 7 dan nomor 6 disebut daerah tak sadar dan sub sadar. Kedua lingkaran itu berada di daerah pedalaman dari alam jiwa individu dan terdiri dari bahan pikiran dan gagasan yang telah terdesak kedalam.
Nomor 5 disebut kesadaran yang tak dinyatakan (unexpressed conscious). Lingkaran it terdiri dari pikiran-pikiran dan gagasan-gagasan yang disadari oleh si individu yang bersangkutan,tetapi disimpannya saja di dalam alam jiwanya sendiri dan tak dinyatakan kepada siapapun juga dalam lingkungannya. Hal itu disebabkan ada kemungkinan, bahwa :
a) Ia takut salah dan takut dimarahi orang apabila ia menyatakannya, atau karena ia punya maksud jahat.
b) Ia sungkan menyatakannya, atau karena belum yakin bahwa ia akan mendapat respons dan pengertian yang baik dari sesamanya, atau takut bahwa walaupun diberi respons, respons itu sebenarnya tak diberikkan dengan hati yang ikhlas atau juga karena ia takut ditolak mentah-mentah.
c) Ia malu karena taku ditertawakan, atau karena ada perasaan bersalah yang mendalam.
d) Ia tidak bisa menemukan kata-kata atau perumusan yang cocok untuk menyatakan gagasan yang bersangkutan tadi kepada sesamanya. Nomor 4 disebut kesadaran yang dinyatakan (expressed conscious). Lingkaran ini di dalam alam jiwa manusia mengandung pikiran-pikiran, gagasan-gagasan, dan perasaan-perasaan yang dapat dinyatakan secara terbuka oleh si individu kepada sesamanya.

Nomor 3 disebut lingkaran hubungan karib, mengandung konsepsi tentang orang-orang, binatang-binatang, atau benda-benda yang oleh si individu diajak bergaul secara mesra dan karib, yang bisa dipakai sebagai tempat berlindung dan tempat mencurahkan isi hati apabila ia sedang terkena tekanan batin atau dikejar-kejar oleh kesedihan dan oleh masalah-masalah hidup yang menyulitkan.
Nomor 2 disebut lingkungan hubungan berguna, tidak lagi ditandai oleh sikap sayang dan mesra, melainkan ditentukan oleh fungsi kegunaan dari orang, binatang atau benda-benda itu bagi dirinya.
Nomor 1 disebut lingkaran hubungan jauh, terdiri dari pikiran dan sikap dalam alam jiwa manusia tentang manusia, benda-benda, alat-alat, pengetahuan dan adat yang ada dalam kebudayaan dan masyarakat sendiri, tetapi yang jarang sekali mempunyai arti dan pengaruh langsung terhadap kehidupan sehari-hari. Nomor 0 disebut lingkungan dunia luar, terdiri dari pikiran-pikiran dan anggapan-anggapan yang hampir sama dengan pikiran yang terletak dalam lingkungan nomor 1, hanya bedanya terdiri dari pikiran-pikiran dan anggapan-anggapan tentang orang dan hal yang terletak di luar masyarakat dan negara Indonesia, dan ditanggapi oleh individu bersangkutan dengan sikap masa bodoh.

Pengertian kebudayaan
                Kebudayaan jika dikaji dari bahasa sanskerta berasal dari kata budhaya yang berarti budi atau akal. Dalam bahasa latin, kebudayaan berasal dari kata colere, yang berarti mengolah tanah. Jadi kebudayaan secara umum diartikan sebagai “ segala sesuatu yang dihasilkan oleh akal budi (pikiran) manusia dengan tujuan untuk mengolah tanah atau tempat tinggalnya. Atau dapat pula diartikan segala usaha manusia untuk dapat melangsungkan dan mempertahannkan hidupnya didalam lingkungannya. Budaya dapat pula diartikan sebagai himpunan pengalaman yang dipelajari, mengacu pada pola-pola perilaku yang ditularkan secara sosial, yang merupakan kekhususan kelompok sosial tertentu.  

Unsur-unsur Kebudayaan
                Menurut Menville J. Herkovits ada 4 unsur kebudayaan, yaitu : alat teknologi, sistem ekonomi, keluarga, dan kekuatan politik.
Menurut Bronislaw Malinowski mengatakan bahwa unsur kebudayaan meliputi : sistem norma, organsasi ekonomi, alat-alat atau lembaga ataupun petugas pendidikan, dan organisasi kekuatan.
C.Kluckhon didalam bukunya yang berjudul Universal categories of culture, mengatakn ada tujuh unsur kebudayaan, yaitu :
1.       sistem Religi (sistem kepercayaan)
2.       sistem organisasi Kemasyarakatan
3.       sistem pengetahuan
4.       sistem mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi
5.       sistem teknologi dan peralatan
6.       bahasa
7.       kesenian

Wujud kebudayaan
Menurut dimensi wujudnya, kebudayaan mempunyai tiga wujud yaitu :
1.       kompleks gagasan, konsep, dan pikiran manusia
wujud disebut sistem budaya, tidak dapat dilihat, bersifat abstrak, dan berpusat pada kepala-kepala manusia yang menganutnya, atau berdasarkan akal pikiran masyarakat dimana kebudayaan bersangkut hidup. Kalau warga masyarakat tadi menyatakan gagasan mereka dalam tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal sering berada dalam karangan.
2.       Kompleks Aktivitas :
Berupa aktivitas manusia yang saling berinteraksi, bersifat konkret, dapat diamati atau di observasi. Wujud ini sering disebut sistem sosial. Sistem sosial ini meliputi aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, berhubungan, serta bergaul satu dengan yang lainnya dari detik ke detik, hari ke hari, tahun ke tahun, selalu menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Bersifat konkrit, tersapat dilingkungan kita sehari-hari, dapat diobservasi, difoto, dan didokumentasi.
3.       Wujud Sebagai Benda
Aktivitas manusia dalam berinteraksi tidak lepas dari peralatan sebagai hasil karya untuk mencapai tujuannya. Aktivitas karya manusia menghasilkan benda. Kebudayaan dalam bentuk fisik konkrit bisa disebut  kebudayaan fisik, mulai dari benda hidup dan mati.

Orientasi nilai budaya
Masalah dasar dalam hidup kita
Orientasi Nilai Budaya
Hakekat hidup (MH)
Hidup itu buruk
Hidupitu baik
Hidup itu buruk, tetapi manusia wajib berikhtiar supaya hidup itu menjadi baik.
Hakekat karrya (MK)
Karya itu untuk nafkah hidup
Karya itu untuk kedudukan, kehormatan dan lainnya
Karya itu untuk menambah karya
Persepsi manusia tentang waktu (MW)
Orientasi ke masa depan
Orientasi ke masa lalu
Orientasi ke masa depan
Pandangan manusia terhadap alam (MA)
Manusia tunduk kepada alam yang dahsyat
Manusia berusaha menjaga keselarasan dengan alam
Manusia berhasrat untuk menguasai alam
Hakekat hubungan antara manusia dengan sesamanya (MM)
Orientasi kolateral (horizontal), rasa ketergantungan pada sesamanya (berjiwa gotong-royong)
Orientasi vertical. Rasa ketergantungan kepada tokoh-tokoh atasan dan berpangkat.
Individualisme menilai tinggi usaha kekuatan sendiri


Perubahan kebudayaan
                Tidak ada kebudayaan statis, pasti akan mengalami perunbahan dinamika dan gerak. Gerak kebudayaan sebenarnya adalah gerak manusia yang hidup didalam masyarakat yang menjadi wadah kebudayaan tadi.
                Terjadinya gerak/perubahan diseabkan oleh beberapa hal :
1.       Sebab-sebab yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan sendiri.
2.       Sebab-sebab perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup.
Perubahan ini, selain karena jumlah penduduk dan komposisinya, juga karena adanya difusi kebudayaan, penemuan-penemuan baru, khususnya teknologi dan inovasi. Perubahan sosial asalah perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan didalam sutu masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk didalamnya nilai-nilai, sikap-sikap dan pola-pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat. Perubahan kebudayaan adlah perubahan yang terjadi dalam sistem ide yang dimiliki bersama oleh para warga masyarakat atau sejumlah warga masyarakat yang bersangkutan, antara lain aturan-aturan, norma-norma yang digunakan sebagai pegangan dalam kehidupan, juga teknologi, selera, rasa keindahan (kesenian), dan bahasa.
Kaitan manusia dan kebudayaan
                Secara sederhana hubungan manusia dengan kebudayaan : manusia sebagai perilaku kebudayaan, dan kebudayaan merupakan objek yang silaksanakan manusia. Dari sisi lain, hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara dengan hubungan antara manusia dengan masyarakat dinyatakan sebagai dialektis, maksudnya saling terkait satu sama lain, proses dialektis tercipa melalui tiga tahap, yaitu :
1. Eksternalisasi, yaitu proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya.
2. Obyektivasi,yaitu proses dimana masyarakat menjadi  menjadi realitas obyektif.
 3. Internalisasi, yaitu proses dimana masyarakat disegrap kembali oleh manusia.
Manusia dan kebudayaan, atau manusia dan masyarakat, oleh karena itu mempunyai hubungan keterkaitan yang erat atu sama lain. Pada kondisi sekarang ini kita
 






Tidak ada komentar:

Posting Komentar