Selasa, 19 Januari 2016

Manusia dan Harapan

*      Pengertian Harapan

Harapan muncul tergantung pada pengetahuan, lingkungan hidup, dan kemampuan masing masing manusia. Harpan akan berhasil sesuai dengan usaha seseorang yang mempunyai harapan. Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri maupun kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agar harapan bisa terwujud, manusia harus berusaha dan berdo’a. karena usaha dan do’a merupakan sarana terkabulnya harapan.
Harapan berasal dari kata “harap” yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi, sehingga berarti sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Harapan mengandung pengertian tidak terlalu muluk.

*      Apa Sebab Manusia Mempunyai Harapan ?

Dorongan Kodrat
            Kodrat ialah sifat, keadaan, atau pembawaan alamiah yang sudah terjelma dalam diri manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan. Dengan kodrat menyebabkan manusia mempunyai keinginan atau harapan. Misalnya menangis, tertawa, bergembira, dan sebagainya.

Dorongan Kebutuhan Hidup
            Sudah kodrat pula bahwa manusia mempunyai bermacam-macam kebutuhan hidup. Kebutuhan hidup itu oada garis besarnya dapat dibedakan atas : kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani. Untuk memenuhi kebutuhan itu, manusia bekerja sama dengan manusia lain. Hal ini disebabkan kemampuan manusia yang terbatas, baik kemampuan fisik/jasmani maupun kemampuan rohani.
Dengan adanya dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup itu maka manusia mempunyai harapan. Pada hakekatnya harapan itu adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Menurut Abraham Maslow sesuai dengan kodratnya harapan manusia atau kebutuhan manusia itu adalah :
1.       Kelangsungan hidup (survival)
2.       Keamanan (safety)
3.       Hak dan kewajiban mencintai dan dicintai (be loving and love)
4.       Diakui lingkungan (status)
5.       Perwujudan cita-cita (self actualization)

*      Pengertian Do’a

Do’a adalah salah satu bentuk komunikasi seseorang terhadap Tuhan yang Maha Esa dengan cara menyembah, mencurahkan isi hatinya, mengadu, memohon ampun atas segala perbuatan manusia. Setiap agama memiliki cara yang berbeda-beda dalam berdo’a kepada Tuhan-Nya masing masing, tetapi memiliki tujuan yang sama yakni sama-sama menyembah Tuhan yang dipercayainya.

*      Kepercayaan

Kepercayaan berasal dari kata “percaya” yang berarti mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran. Dalam hal beragama tiap-tiap orang wajib menerima dan menghormati kepercayaan orang yang berbeda agama. Dasarnya ialah keyakinan masing-masing.

*      Berbagai Kepercayaan dan Usaha Meningkatkannya 
 
Dasar keprcayaan adalah kebenaran/ sumebr kebenaran adalah manusia. Kepercayaan dapat dibedakan atas :
1.       Kepercayaan Pada DIri Sendiri
Kepercayaan pada diri sendiri itu ditanamkan setiap pribadi manusia. Percaya pada diri sendiri pada hakekatnya percaya pada Tuhan Yang Maha Esa. Percaya pada diri sendiri menganggap dirinya tidak salah, dirinya menang, dirinya mampu mengerjakan yang diserahkan atau dipercayakan kepadanya.
2.       Kepercayaan Kepada Orang Lain
Misalnya dapat percaya pada saudara, orang tua, guru, atau siapapun. Percaya kepada orang lain itu sudah tentu percaya terhadap kata hatinya, perbuatan yang sesuai dengan kata hati, atau terhadap kebenaran.
3.       Kepercayaan Kepada Pemerintah
Baik teori atau pandangan teokratis ataupun demokratis Negara atau pemerinta itu benar, karena Tuhan adalah sumber kebenaran. Karena itu wajar kalau manusia sebagai warga Negara percaya kepada Negara/pemerintah.
4.       Kepercayaan Kepada Tuhan
Kepercayaan kepada Tuhan yang maha kuasa itu amat penting, karena keberadaan manusia itu bukan dengan sendirinya, tetapi diciptakan oleh Tuhan. Kepercayaan berarti keyakinan dan pengakuan akan kebenaran. Kepercayaan itu amat penting, karena merupakan tali kuat yang dapat emghubungkan rasa manusia dengan TTuhannya. Bagaimana Tuhan dapat menolong umatnya, apabila umat itu tidak mempunyai kepercayaan kepada Tuhannya, sebab tidak ada tali penghubung yang mengalirkan daya kekuatannya. Oleh karena itu jika manusia berusaha agar mendapat pertolongan diri padanya, manusia harus percaya kepada Tuhan, sebab Tuhanlah yang selalu menyertai manusia. Kepercayaan atau pengakuan akan adanya zat yang maha tinggi yang menciptakan alam semesta seisinya merupakan konsekuensinya tiap-tiap umat beragama dalam melakukan pemujaan kepada zat tersebut.
Berbagai usaha manusia untuk meningkatkan rasa percaya kepada Tuhannya. Usaha itu tergantung kepada pribadi kondisi, situasi, dan lingkungan. Usaha itu antara lain :
a.       Meningkatkan ketaqwaan kita dengan jalan meningkatkan ibadah
b.       Meningkatkan pengabdian kita kepada masyarakat
c.  Meningkatkan kecintaan kita kepada sesame manusia dengan jalan suka menolong, dermawan, dan sebagainya
d.       Mengurangi nafsu mengumpulkan harta yang berlebihan
e.       Menekan perasaan negarif seperti iri, dengki, fitnah, dan sebagainya.


Manusia dan Kegelisahan

*    Pengertian Kegelisahan

Kegelisahan berasal dari kata “Gelisah”, artinya didalam hatinya merasa tidak tentram, selalu merasa khwatir, tidak tenang, tidak sabar, tidak nyaman dengan segala situasi, dan cemas. Jadi kegelisahan merupakan hal yang menggambarkan seseorang merasa tidak tentram hatinya maupun perbuatannya, selalu merasa khawatir dalam segala situasi, dan selalu mengalami kecemasan.
Kegelisahan hanya dapat diketahui dari gejala tingkah laku seseorang dalam situasi tertentu. Misalnya seperti berjalan mondar-mandir sambil menundukkan kepalanya, memandang jauh kedepan sambil mengepal-ngepal tangannya, duduk menyendiri dan termenung sambil memegang kepalanya, tidak fokus pikirannya, malas berbicara, duduk dengan wajah murung atau sayu.
            Kegelisahan merupakan salah satu ekspresi dari kecemasan. Masalah kecemasan berkaitan dengan masalah frustasi, secara definisi dapat disebutkan, bahwa setiap seseorang mengalami frustasi karena apa yang diinginkan tidak tercapai.

*    Sebab-Sebab Orang Gelisah

Bila dikaji, sebab-sebab orang gelisah adalah karena pada hakekatnya orang takut kehilangan hak-haknya. Hal itu adalah akibat dari suatu ancaman, baik ancaman dari luar maupun dari dalam.

Contoh :
Bila ada suatu tanda ancaman (ancaman serangan teroris), orang tentu akan mengalami kegelisahan. Hal itu disebabkan karena  ancaman itu akan mengamcam keselamatan orang banyak. Misalnya, ada pengeboman disuatu tempat, pasti orang akan mengalami kegelisahan., karena mereka beranggapan pasti aka nada serangan bom selanjutnya. Dan akhirnya masyarakat pun mengalami kegelisahan.

*    Usaha-Usaha Mengatasi Kegelissahan

Untuk mengatasi kegelisahan adalah hal yang pertama dilakukan dimulai dari diri kita sendiri, yaitu dengan cara kita harus bersikap tenang dalam situasi dan kondisi apapun. Dengan sikap teng, kita dapat berpikir secara tanang, sehingga segala kesulitan dapat kita atasi.
 Contoh :
Seorang pemadam kebakaran yang menghadapi keluarganya yang terjebak didalam rumahnya yang terbakar, justru akan merasa panik dan tidak tenang, karena ada ancaman terhadap haknya. Seorang pemadam itu merasa khawatir. Dalam hal ini seorang pemadam itu harus bersikap seperti membantu korban kebakaran lainnya yng bukan keluarganya.
Untuk mengatasi kegelisahannya yang paling ampuh kita memasrahkan diri kepada Tuhan. Kita psrahkan nasib kita sepenuhnya kepada-Nya. Kita harus percaya bahwa Tuhan Maha Kuasa, Maha Pengasih, Maha Penyayang dan Maha Pengampun.

*    Keterasingan

Keterasingan berasal dari kata “terasing”, dan kata itu adalah dari kata “asing” yang berarti sendiri, tidak dikenal orang, sehingga kata terasing berarti tersisihkan dari pergaulan, terpisahkan dari yang lain atau terpencil. Jadi kata terasing berarti hal-hal yang berkesan dengan tersisihkan dari pergaulan, terpencil atau terpisah dari yang lain.
Yang menyebabkan orang berada dalam keterasingan itu ialah perilakunya yang tidak dapat diterima atau tidak dapat dibenarkan oleh masyarakat, atau kekurangan yang ada pada diri seseorang, sehingga ia tidak dapat atau sulit menyesuaikan diri dalam masyarakat.

*    Kesepian

Kesepian berasal dari kata sepi, yang berarti sunti atau lenggang. Sehingga kata kesepian berarti merasa sunyi atau lenggang, tidak berteman. Setiap orang pernah mengalami kesepian, karena kesepian bagian hidup manusia, lama rasa sepi itu bergantung kepada mental orang dan kasus penyebabnya.
Sebab-sebab terjadinya kesepian
Frustasi dapat menyebabkan kesepian. Dalam hal itu orang tidak ingin diganggu, ia lebih senang dalam keadaan sendiri dan sepi. Orang yang frustasi akan bersikap rendah diri, sengaja menjauhi pergaulan ramai, kebalikan dengan orang yang bersifat sombong. Orang yang bersikap rendah diri, pemalu, minder, meras kurang berharga disbanding orang lain, maka orang itu lebih suka menyendiri. Karena menyendiri itu akibatnya kesepian.

*    Ketidakpastian

Ketidakpastian berasal dari kata tidak pasti artinya tidak menentu., tidak dapat ditentukan, tidak tahu, tanpa arah yang jelas, tanpa asal-usul yang jelas. Itu semua adalah akibat pikirannya tidak dapat konsentrasi. Ketidak konsentrasian disebabkan oleh berbagai sebab, yang jelas pikirannya kacau.

*    Usaha-Usaha Penyembuhan Ketidakpastian

Orang yang tidak dapat berpikir dengan baik, ada bermacam-macam penyebabnya. Untuk menyembuhkan keadaan itu tergantung pada mental si penderita. Andaikan penyebabnya sudah diketahui, kemungkinan juga tidak dapat sembuh. Bila hal itu terjadi, maka jalan yang paling baik bagi penderita ialah diajak atau pergi sendiri ke psikolog.
Bila penyebabnya itu jelas, misalnya rindu, obatnya mudah yaitu dipertemukan dengan orang yang dirindukan. Phobia atau jenis takut bisa dilatih sedikit demi sedikit, sehingga tidak takut lagi.
Orang yang bersifat sombong atau angkuh apabila mengalami musibah, baru berkurang kesombongannya, tetapi mungkin tidak. Andaikan mereka sadar, kesembuhan itu adalah karena pengalaman. Jadi yang menyembuhkan masyarakat sekitarnya dan dirinya sendiri.