Sejerah
komunitas internet
Tidak dapat dipungkiri
bahwa internet telah menjadi salah satu kebutuhan, gaya hidup, dan hiburan bagi
masyarakat. Tak heran internet telah membawa pengaruh yang sangat besar bagi
peradaban dunia saat ini. Internet juga ternyata mempunyai manfaat yang luar
biasa bagi kehidupan sosial kita, yaitu salah satunya adalah interaksi sosial.
Internet saat ini, tidak lagi menjadi sesuatu yang sulit untuk dilakukan dan
didapatkan. Tak heran memang jika interaksi dan kehidupan “maya” di internet
seperti telah menjelma menjadi kehidupan nyata yang juga mempunyai kehidupan
dan interaksi sosial.
Melalui internet, kita bisa melakukan apa saja yang
kita lakukan di dunia “nyata”, seperti berkomunikasi, berinteraksi, bekerja,
bahkan membentuk suatu kelompok atau komunitas tertentu. Bahkan, saat ini
dikatakan bahwa polarisasi kelompok juga terjadi di internet. Tak hanya itu,
kelompok kerja sekalipun juga terjadi di internet yang kemudian dinamakan
kelompok kerja virtual.
Internet
telah menjamur ke berbagai tempat, berbagai usia, dan berbagai kelompok, tak
heran jika internet telah menyediakan fasilitas bagi komunitas-komunitas, yang
tentunya merupakan komunitas online yang memungkinkan anggota/ penggunanya bisa
saling berinteraksi dengan sesama pengguna.
Saat ini, banyak yang menganggap bahwa komunitas
online atau online community dan jejaring sosial (social networking)
adalah dua hal yang dianggap sama. Padahal jika diteliti lebih lanjut kedua hal
tersebut mempunyai perbedaan mendasar, walaupun memang mempunyai kesamaan yang
mendasar pula, yaitu sebagai suatu wadah atau fasilitas yang memungkinkan orang
di seluruh penjuru dunia atau penikmat internet dapat saling terhubung dan
berinteraksi satu sama lain. Namun apa perbedaanya? Jika dilihat dari
sisi broader-nya, jejaring
sosial (social network) merujuk pada layanan individual-centered atau layanan yang lebih merujuk pada
aktivitas individual. Sedangkan komunitas online (online community)
adalah layanan yang bersifat group-centered atau layanan yang lebih merujuk pada
aktivitas suatu grup tertentu.
Tetapi sebenarnya, antara komunitas online dan
jejaring sosial mempunyai hubungan yang erat. Komunitas online merupakan
salah satu dampak sosial dari adanya jejaring sosial. Jadi, dengan kata lain
komunitas online terbentuk dari adanya jejaring sosial, atau bisa dikatakan
bahwa suatu komunitas online terbentuk dari gabungan pengguna jejaring sosial
yang lemudian membentuk suatu grup atau komunitas. Jadi, komunitas online
adalah komunitas virtual yang eksis secara online dan semua membernya bisa
bereksistensi melalui pengambilan bagian pada ritual keanggotaan
polarisasi dalam internet
Internet di
zaman sekarang ini sudah menjadi kebutuhan bagi sebagian besar orang. fasilitas
yang ada di internet seperti jejaring sosial, streaming, unggah, unduh, jual
beli, dan lainnya bisa menjadi penyebab terjadinya pengelompokan di internet. Berikut adalah contoh dari fasilitas yang disediakan internet, antara
lain:
· 1.
Jejaring sosial
kata
jejaring sosial pasti sudah tidak asing lagi apalagi untuk kaum muda, dengan
fasilitas jejaring sosial pengguna bisa berbagi informasi maupun data pribadi
mereka dengan pengguna jejaring sosial yang sama, contoh jejaring sosial
tersebut adalah facebook, twitter dan lainnya.
2. Streaming
dengan menggunakan
fasilitas ini, para pengguna bisa berbagi video dan mengomentarinya.
tentunya kita juga sudah sering menonton lewat youtube.
· 3. Jual
beli
fasiilitas jual beli di internet bisa dilakukan melalu blog, instagram, facebook, twitter
dan jejaring sosial lainnya. para penggunanya bisa mengupload foto dan mengomentarinya,
dengan fasilitas ini para penggunanya bisa berjualan dengan mengupload foto
barang dagangan mereka.
4. E-mail
e-mail atau surat
elektronik adalah fasiitas untuk surat menyurat tapi dalam bentuk
elektronik yang dapat dikirim melalui internet. Contohnya seperti gmail dan yahoo. Email sangat
penting dimiliki apalagi buat mahasiswa seperti kita, selain itu kalau
mau bikin jejaring sosial, rata-rata harus mendaftar dengan email.
5. Blog
Dengan
fasilitas blog, user dapat membagi informasi tentang berbagai hal kepada
pembaca blog tersebut. Di internet terdapat beberapa situs yang menyediakan
jasa penyediaan blog seperti Blogspot, WordPress, Ngeblogs dan sebagainya.
6. Milist
Milist atau
kependekan dari Mailing list memiliki fungsi sebagai penyedia kelompok diskusi
online secara real time. Di dalam milist terdapat kelompok-kelompok yang dibagi
berdasarkan topic yang dibicarakan dalam kelompok.
7. Chatting dan
Teleconference
Layanan
chatting dan teleconference dapat digunakan user untuk mengobrol dengan user
lain secara real time, bahkan dengan teleconference user dapat bertatap muka
dengan user lain secara real time.
Dengan
adanya polarisasi internet berdasarkan kegunaanya dapat terjadi pengelompokkan.
Baik kelompok yang memiliki tujuan ataupun sebuah kelompok orang yang memiliki
kesamaan nasib atau pilihan. Polarisasi internet bahkan dapat terjadi pada
sekelompok orang yang secara tidak sadar menggunakan google sebagai search
engine, memang tidak ada hubungan atau komunikasi antara mereka namun orang
dapat memandang bahwa mereka adalah pengguna google atau “kelompok” orang yang
menggunakan web browser google.
kelompok unit dalam internet
Di dalam dunia internet terdapat
banyak sekali kelompok-kelompok atau yang biasa disebut dengan komunitas. Ini sangat
bermanfaat bagi si pengguna karena mulai dari dunia maya kita dapat mengenal
satu sama lain orang-orang yang mempunyai hobi dan kebiasaan yang sama. Dengan
adanya kelompok unik ini melalui internet kita dapat bersosialisasi dengan
anggota-anggota lain.
Di Indonesia ini sudah beribu-ribu
macam kelompok dan mereka bisa saling berinteraksi satu dengan yang lain dengan
sesama komunitas. Banyak cara yang kita dapatkan untuk mendapatkan sesuatu yang
baru, yang merupakan salah satu dari apa yang kita gemari. Selain menambah
teman kelompok unik di dalam internet ini adalah kita bisa menambah wawasan apa
yang tadinya belum pernah kita dengar, belum pernah kita pahami dengan adanya
kelompok ini wawasan kita menjadi luas dan menambah pengalaman-pengalaman baru
yang sangat menarik dan seru.
Kelompok kerja dan brainstorming
Brainstorming adalah aktivitas
dimana sebuah kelompok mencoba untuk menemukan solusi untuk suatu masalah
tertentu, dengan cara mengumpulkan daftar ide yang di dapat secara spontan oleh
para anggota kelompoknya. Brainstorming ditemukan dan di kembangkan oleh Alex
Osborn Faickney pada tahun 1953 melalui buku Terapan Imajinasi.
Model-model dari brainstorming ada
beberapa macam, antara lain:
- ·
Verbal Brainstorming adalah kegiatan bertukar pikiran
dalam sebuah kelompok yang dilakukan secara verbal dengan tatap muka dalam
sebuah pertemuan langsung,
- · Nominal Brainstorming adalah kegiatan bertukar pikiran
dalam sebuah kelompok akan tetapi tidak dilakukan secara langsung artinya
ketika bertukar pikiran menggunakan alat bantu seperti kertas atau dengan cara
chatting,
- · Electronic Brainstorming adalah kegiatan bertukar
pikiran dalam sebuah kelompok yang dilakukan secara elektronik dengan
menggunakan alat seperti group support system.
Tahapan dari teknik brainstorming
·
Pemberian informasi dan
motivasi
Pada tahap ini leader menjelaskan masalah yang akan dibahas dan latar
belakangnya, kemudian mengajak kelompoknya agar aktif
untuk memberikan tanggapannya.
·
Identifikasi
Anggota diajak memberikan sumbang saran pemikiran
sebanyak-banyaknya. Semua saran yang diberikan anggota ditampung,
ditulis dan jangan dikritik. Pemimpin kelompok dan peserta dibolehkan
mengajukan pertanyaan hanya untuk meminta penjelasan.
·
Klasifikasi
Mengklasifikasi berdasarkan
kriteria yang dibuat dan disepakati oleh kelompok. Klasifikasi bisa juga
berdasarkan struktur / faktor-faktor lain.
* Verifikasi
Kelompok secara bersama
meninjau kembali sumbang saran yang telah diklasifikasikan. Setiap sumbang
saran diuji relevansinya dengan permasalahan yang dibahas.
Apabila terdapat kesamaan maka yang diambil adalah salah satunya dan yang
tidak relevan dicoret. Namun kepada pemberi sumbang saran bisa dimintai
argumentasinya.
* Konklusi (Penyepakatan)
Pimpinan kelompok beserta
peserta lain mencoba menyimpulkan butir-butir alternatif pemecahan masalah yang
disetujui. Setelah semua puas, maka diambil kesepakatan terakhir cara
pemecahan masalah yang dianggap paling tepat.
LANGKAH-LANGKAH TEKNIS
Langkah-langkah dalam melaksanakan brainstorming, yaitu:
·
Persiapan.
1. Mengundang peserta meeting.
2. Memberikan agenda acara materi yang akan
dibicarakan.
3. Mempersiapkan ruangan dan fasilitas pendukung
lainnya.
·
Pelaksanaan.
1. Menentukan batasan waktu yang digunakan.
2. Menetapkan pimpinan meeting dan pencatat
pembicaraaan (notulis).
3. Menetapkan aturan main (rule of the game)
bersama.
4. Menentukan metode yang digunakan dalam
brainstorming.
5. Memberi kesempatan kepada para peserta untuk
menyampaikan ide-idenya.
6. Menuliskan setiap ide yang dilontarkan peserta.
7. Melakukan pengelompokan ide yang sejenis.
8. Melakukan pembahasan ide-ide.
9. Mengambil keputusan.
10. Menyimpulkan pembicaraan.
KEUNGGULAN BRAINSTORMING
- Ide yang muncul lebih banyak dan beragam
- Kesalahan akan terdeteksi karena yang terlibat banyak orang
- Waktu dan tenaga dicurahkan oleh banyak orang dan dengan demikian terdapat
lebih banyak akses informasi dan keahlian.
HAMBATAN
Dalam melakukan teknik brainstorming dapat timbul beberapa hambatan yang
disebabkan antara lain:
1. Peserta tidak mematuhi aturan main, misalnya:
- Memberi
komentar terhadap ide yang dilontarkan peserta lain.
- Dalam
satu putaran, seorang peserta melontarkan lebih dari satu ide.
- Seorang
peserta yang belum sampai gilirannya sudah menyampaikan idenya.
- Ada
peserta yang mendominasi atau memotong pembicaraan peserta lain.
- Ada
peserta yang bertanya pada saat proses berlangsung.
2. Pencatat merubah ide (baik isi maupun maksud) yang dilontarkan oleh
peserta
3. Peserta tidak mampu melihat masalah dari berbagai sudut pandang
4. Hambatan non teknis, seperti : takut salah, kurang antusias, dan kurang
ada kerjasama
Tim Virtual
Kelompok kerja virtual adalah sebuah
"ruang kerja" yang berlokasi di dunia internet, di mana seorang
individu dapat menyelesaikan tugas-tugas yang diperlukan untuk melaksanakan
bisnis profesional atau pribadi tanpa memiliki "fisik" lokasi usaha.
Kelompok kerja virtual merupakan sebuah bentuk aplikasi layanan perkantoran
dalam format virtual yang bekerja secara online. Pengaturan operasional dan
fungsional suatu Kelompok kerja virtual memungkinkan pemilik bisnis dan
karyawan untuk bekerja dari lokasi di manapun dengan menggunakan teknologi
komputer seperti PC, laptop, ponsel dan akses internet.
Kelompok kerja virtual menggunakan
teknologi komputer guna menghubungkan orang-orang yang terpisah secara fisik
guna mencapai sasaran bersama.Teknik tersebut memungkinkan orang saling bekerjasama
lewat metode online, kendati mereka dipisahkan yuridiksi negara bahkan benua.
Kelompok kerja virtual dapat
melakukan lebih banyak hal ketimbang kelompok kerja lainnya, terutama dalam hal
berbagi informasi, pembuatan keputusan, dan perampungan pekerjaan. Mereka
terdiri atas para anggota dari organisasi yang sama ataupun hubungan anggota
organ dengan para pekerja dari organisasi lain semisal supplier ataupun partner
perusahaan.
Terdapat 3
faktor utama yang membedakan Tim Virtual dengan tim-tim lain yang face-to-face,
yaitu :
1. Ketiadaan
komunikasi lisan-fisik;
2. terbatasnya
konteks sosial, dan
3. kemampuan
mengatasi masalah waktu dan hambatan tempat. Dalam komunikasi face-to face, orang
menggunakan paraverbal seperti nada suara, intonasi, dan volume suara serta
nonverbal seperti gerak mata, roman muka, gerak tangan, dan bahasa tubuh
lainnya. Keduanya semakin menjelaskan komunikasi, tetapi kini hal-hal tersebut
nihil di dalam Tim Virtual. Tim Virtual menderita kekuarangan laporan sosial
yang manusiawi akibat interaksi langsung yang kecil diantara para anggotanya.
Pengguna umum kelompok kerja
virtual:
- Home
Industri barang/jasa
- Akuntan
- . Pengacara
- Hukum
Perusahaan
- Toko online
- . Dokter /
Terapis
- Bisnis
konsultan
- . Mediator /
resolusi konflik
- Kamar Dagang
- 1 Senior
manajemen
- Real estat
- 1 Perusahaan
hipotek
- 1 Broker Saham
/ perencana keuangan
- 1 Koleksi
lembaga
- Jaringan
kelompok
- 1 Pelatih /
instruktur
- Inkubator